10 (Sepuluh) Tips Mengatur Keuangan bagi UKM
Tips Mengatur Keuangan bagi UKM - Saat ini di Indonesia, jumlah UMKM mencapai 60
juta lebih. Meskipun demikian, ada beberapa masalah yang menghambat kemajuan
bisnis UMKM. Salah satu tantangan terbesar yang dialami para pelaku UMKM adalah
masalah pengaturan keuangan.
Baik itu pengolahan kas keuangan, keuntungan
maupun kerugian. Minimnya pengetahuan tentang manajemen dan tata cara
pengolahan keuangan bisa menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan
bisnis.
Bahkan yang paling parah bisa membuat bisnis
UMKM Anda mengalami kerugian hingga kebangkrutan. Namun, Anda tidak perlu
khawatir berikut ini tips mengatur keuangan bagi UMKM yang bisa Anda
praktekkan.
Dengan manajemen keuangan yang efektif, bisnis
UMKM Anda bisa dengan mudah berkembang menjadi bisnis yang lebih besar
skalanya.
[1] Memisahkan uang pribadi dan uang bisnis
Banyak yang berpikir jika tidak ada salahnya
menggabungkan antara uang usaha dengan uang pribadi karena bisnis masih kecil.
Padahal justru hal itu akan menjadi salah satu penghambat kemajuan usaha Anda.
Uang bisnis yang tergabung dengan uang pribadi
rentan terpakai untuk membeli kebutuhan pribadi. Untuk itu, Anda perlu
memisahkan antara uang pribadi dengan uang usaha agar tidak mengganggu aliran
kas usaha Anda.
Selain itu, dengan tidak menggabungkan keduanya
juga bisa mempermudah perhitungan pemasukan dan pengeluaran usaha. Sehingga
sangat disarankan untuk membuka minimal 2 rekening yang berbeda, satu untuk
pribadi dan satu lagi khusus untuk bisnis.
2. Menentukan persenan dana untuk modal usaha
Tips mengatur keuangan UMKM yang selanjutnya
adalah dengan menentukan persenan dana atau keuntungan untuk modal usaha. Hal
ini perlu Anda lakukan agar usaha Anda bisa semakin berkembang menjadi lebih
besar dari sebelumnya.
Anda perlu menentukan berapa persen dana untuk
operasional, laba hingga uang kas sebagai cadangan kalau ada sesuatu yang tak
terduga. Untuk berapa besarannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
usaha Anda.
3. Membuat laporan keuangan tiap bulan
Salah satu hal terpenting yang sering
terlupakan bagi pelaku UMKM adalah membuat laporan keuangan tiap bulan.
Padahal, laporan keuangan per bulan bisa membantu Anda mengontrol berbagai
macam transaksi dalam bisnis Anda seperti biaya pengeluaran, pemasukan, hingga
utang piutang.
Selain itu, dengan adanya laporan keuangan per
bulan juga bisa mempermudah Anda dalam melakukan evaluasi terhadap perkembangan
bisnis Anda. Ada beberapa macam laporan keuangan yang harus Anda penuhi.
Seperti laporan arus kas, laba dan rugi serta neraca bisnis.
4. Mengontrol arus kas usaha
Selain membuat laporan keuangan tiap bulan,
sebagai pelaku UMKM Anda juga perlu untuk mengontrol arus kas usaha. Pasalnya,
jika jumlah kas yang masuk lebih kecil daripada jumlah kas yang keluar, bukan
tidak mungkin usaha Anda bangkrut.
Agar arus kas Anda lancar, maka Anda perlu
memperhatikan masalah pengelolaan hutang beserta jumlah persediaan produk.
Utang dan persediaan produk yang menumpuk (belum terjual) akan membuat aliran
kas tersendat.
Untuk itu, Anda harus cermat dalam
mengelolanya. Jika pendapatan usaha Anda menurun, maka Anda harus mengurangi
biaya pengeluaran. Selain itu, Anda juga perlu mengontrol persediaan barang.
Jika terjadi penumpukan stock barang di gudang,
maka Anda perlu mencari strategi agar produk-produk tersebut laku terjual.
Misalnya dengan memberikan diskon atau give away di hari-hari tertentu.
5. Menghindari resiko hutang
Meskipun dalam usaha tidak dilarang untuk
berhutang, namun Anda perlu berhati-hati dan cermat sebelum memutuskan untuk
berhutang. Pasalnya, jika Anda tidak bisa membayar hutan itu akan berdampak
buruk bagi kelangsungan usaha Anda.
Untuk itu, sebisa mungkin hindari keinginan
untuk berhutang. Apalagi jika keuangan usaha Anda sedang dalam kondisi tidak
baik yang pada akhirnya justru menambah beban bagi Anda. Dan jika memang Anda
sudah terlanjur berhutang, jangan lupa untuk membayarnya tepat waktu.
![]() |
10 (Sepuluh) Tips Mengatur Keuangan bagi UKM |
6. Menggunakan keuntungan dengan bijak
Seringkali Anda merasa puas saat usaha Anda
berjalan lancar dan mendapatkan keuntungan. Dan tentu saja, Anda boleh
menikmati keuntungan tersebut. Namun, jangan sampai Anda
menghambur-hamburkannya untuk hal-hal yang sifatnya sesaat dan tidak bisa
membantu perkembangan usaha Anda.
Untuk itu, Anda perlu menggunakan keuntungan
tersebut secara bijak terutama untuk mengembangkan usaha Anda. Misalnya dengan
menyisakan keuntungan untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru,
mencoba berinvestasi pada bisnis yang lain (franchiser) dan lain sebagainya.
Intinya, investasikan keuntungan untuk membuat
bisnis Anda bisa survive dan scaling up di tengah ketatnya persaingan bisnis.
7. Menyiapkan dana cadangan
Dunia bisnis penuh dengan ketidakpastian. Untuk
itu Anda perlu menyiapkan dana cadangan sebagai antisipasi jika suatu waktu
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya saja tempat usaha Anda
mengalami kerusakan karena bencana atau kebakaran, properti usaha mengalami
kerusakan, atau saat omset Anda mengalami penurunan yang drastis.
Dengan adanya dana darurat, berbagai masalah
tersebut bisa diatasi. Bayangkan jika Anda tidak memiliki dana cadangan, pasti Anda
akan kalang kabut dan kebingungan untuk mencari pinjaman saat musibah terjadi.
8. Menginvestasikan uang untuk software akuntansi
Bisnis skala besar biasanya memiliki seorang
akuntan professional yang bertugas untuk mengelola keuangan bisnis. Namun, Anda
sebagai pelaku UMKM tidak perlu khawatir dengan hal itu. Di era serba digital
ini, Anda bisa menggunakan software atau aplikasi pengelola keuangan yang bisa
digunakan secara gratis.
Dan kalaupun berbayar, biayanya juga tidak
semahal biaya yang dibutuhkan untuk mempekerjakan seorang akuntan. Dengan
software tersebut, Anda bisa dengan mudah membuat anggaran usaha.
Selain itu, Anda bisa lebih mudah dalam
melakukan monitoring keuangan, penjualan, tagihan, pajak, stock barang, aset
perusahaan.
9. Menggunakan jasa konsultan bisnis
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mengelola
keuangan usaha, Anda bisa menggunakan jasa konsultan atau coach bisnis. Mereka
sudah berpengalaman dan mampu melihat usaha Anda dari sudut pandang yang
mungkin tidak Anda pahami karena minimnya skill atau pengalaman bisnis.
Jadi, kalau Anda ingin masalah pengelolaan
keuangan Anda cepat selesai, sangat disarankan untuk segera menghubungi coach
bisnis yang sudah professional. Tentunya, Anda jangan sampai salah memilih
coach bisnis.
Anda perlu bertanya atau meminta rekomendasi
dari teman-teman sesame pelaku UMKM atau bisnis lainnya yang sudah
berpengalaman dalam menggunakan jasa konsultan.
10. Bernegosiasi dengan vendor sebelum menandatangani kontrak
Saat Anda berencana untuk melakukan kontrak
atau pembelian dengan suatu vendor atau pemasok, maka Anda perlu bernegosiasi
demi mendapatkan penawaran terbaik.
Jangan lupa untuk memeriksa syarat-syarat
pembelian seperti besarnya denda keterlambatan yang harus dibayarkan dan masa
tenggang untuk pelunasan pembayaran.
Biasanya para vendor akan memberikan diskon
harga (hingga lebih dari 5%) untuk pembelian dengan kuantitas yang besar dan
biaya pelunasan pembelian kurang dari 30 hari.
Manfaat kesempatan ini sebaik mungkin, sehingga
Anda bisa menekan biaya pembelian. Selain itu, dengan potongan harga Anda juga
bisa memperbesar keuntungan yang bakal Anda dapatkan.
Itulah 10 (Sepuluh) Tips Mengatur Keuangan bagi UKM. Semoga dengan artikel ini pembaca bisa semakin tertib dalam pencatatan baik itu uang masuk atau uang keluar. Sehingga memudahkan Anda saat mengontrol kondisi keuangan perusahaan sejak level UKM. Semoga bisa segera naik kelas dengan menjadi perusahaan bisnis yang maju dan berkembang.
Post a Comment